Index»
banyuwangi
»
di
»
hutan
»
misteri
»
nenek
»
penghuni
»
Misteri Nenek Penghuni Hutan Di Banyuwangi
Misteri Nenek Penghuni Hutan Di Banyuwangi
Selasa, 31 Desember 2013
Di desa Sragi Kecamatan Songgon terdapat kawasan hutan pinus yang sangat luas. Hutan itu sangat lebat dan berada di bukit dengan kontur tanah yang naik turun. Siapa sangka, di tengah lebatnya hutan pinus itu ternyata ada seorang wanita yang tinggal dan menjadi penghuni di hutan pinus itu.
Adalah Saniyah, nenek berusia 65 tahun yang tinggal disana. Dia telah tinggal di hutan itu selama puluhan tahun dengan menempati sebuah rumah kayu yang sangat sederhana. Rumah itu sebelumnya merupakan tempat pondokan atau tempat beristirahat karyawan Perhutani setempat seperti sinder, waker dan sebagainya.
Simak : Aksi Lucu Bayi Ber Gangnam Style
Simak : Aksi Lucu Bayi Ber Gangnam Style
Mungkin karena merasa iba pada Saniyah dan suaminya yang tidak memiliki tempat tinggal, rumah pondokan yang disebut dengan ‘ Brak ‘ itu pun di berikan pada suami istri itu untuk ditempati.
Rumah itu sendiri hanya berdinding kayu yang tak berarturan dengan banyak lubang. Begitu juga dengan atapnya.
Tak ada perabotan sama sekali di dalamnya dan juga tak ada penerangan listrik.
Click : Tips dan Panduan Lengkap Cepat Hamil
Tak ada perabotan sama sekali di dalamnya dan juga tak ada penerangan listrik.
Sebagai penerang di rumahnya, Saniyah menggunakan lampu tradisional yang berupa botol dengan di dalamnya diberi minyak goreng bekas. Di botol itu kemudian diberi sumbu kompor yang ujung luanya kemudian dinyalakan.
Malang nian nasib Saniyah. Beberapa tahun berjalan, Saniyah kemudian ditinggalkan oleh suaminya. Apalgi tak lama kemudian Saniyah mengandung benih dan melahirkan dari hubungan dengan suaminya itu.
Tentu saja Saniyah harus berjuang keras demi menghidupi drinya dan anaknya itu. Kini anak laki-lakinya itu telah berumur 23 tahun yang karena kesibukannya sendiri membuat dia jarang bersama dengan Saniyah.
Setiap hari Saniyah bekerja sebagai penyadap getah pinus. Ia juga mengolah dan menanami lahan dengan tanaman produktif lainnya seperti jahe, tembakau, pisang dan sebagainya. Hasil dari lahannya yang tidak seberapa itu kemudian ia bawa ke Pasar Desa Sumber Arum yang terdekat dengan rumahnya.
Di pasar yang berjarak sekitar 45 menit perjalanan dengan berjalan kaki itu, Saniyah membarter hasil lahannya dengan kebutuhan sembakonya seperti beras, bumbu , lauk pauk, minyak goreng dan sebagainya.
Cukup sulit juga untuk menuju ke rumah Saniyah di kawasan hutan Gumuk Jambe Perhutani bayu kidul itu. Tak adanya papan petunjuk dan banyaknya persimpangan jalan setapak tentu membuat saya harus tak malu untuk bertanya pada setiap warga yang saya temui selama perjalanan agar tidak tersesat di dalam hutan.
Belum lagi dengan medan perbukitan di sekitar lokasi yang cukup membuat perjalanan terasa melelahkan.Di tengah hutan itu Saniah tinggal sendiri tanpa ada rumah dan warga lainnya di sekitarnya karena pemukiman warga hanya terdapat di desa yang ada di bawah hutan.
Praktis, di tengah kegelapan dan sepinya hutan pinus itu, Saniyah hanya tinggal seorang diri dengan berteman suara serangga dan satwa hutan lainnya.
Untunglah, pada pagi hingga sore hari banyak warga desa yang juga menyadap getah pinus dan mengolah lahan di sekitar hutan itu yang mampir dan bertandang ke rumah Saniyah. Para penyadap getah pinus itu juga menitipkan getah pinusnya yang baru terkumpul sebagian di halaman rumah Saniyah untuk dilanjutkan lagi esoknya.
Saniyah tentu merasa suka cita ketika rumahnya didatangi oleh para warga desa itu walau sekedar untuk beristirahat dan bercengkerama sejenak.
Semoga dengan publikasi tentang sosok Saniyah ini , Saniyah bisa segera memperoleh perhatian dan bantuan dari pemerintah dan berbagai pihak yang peduli padanya. Karena tak bisa dipungkiri, keberadaan Saniyah yang tinggal di hutan itu juga ikut berperan mengawasi dan menjaga kawasan hutan pinus itu dengan berbagai asset yang ada di dalamnya.
====================
Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini :
Menambang Uang Melalui Facebook dan Twitter
Menambang Uang Melalui Facebook dan Twitter
Peluang Mendapatkan Dollar Via Internet
Museum Santet Di Surabaya
Tips Memasang Iklan Di Blog
Share Status di Fb/Twitter Dapat Komisi
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca
di Link berikut ini :
www.blogger.comblogspot.com
Related Posts : banyuwangi,
di,
hutan,
misteri,
nenek,
penghuni
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar