Index»
agresif
»
bermain
»
harus
»
indonesia
»
preview
»
PREVIEW Indonesia Harus Bermain Agresif
Indonesia
Wim Rijsbergen menghadapi masalah baru menjelang pertandingan ini. Rijsbergen tidak bisa menurunkan dua pemain akibat akumulasi kartu kuning, yakni M Ilham dan Zulkifli Syukur. Ironisnya, kedua pemain itu menempati sektor kanan tim Merah Putih.
Perombakan komposisi pemain terpaksa dilakukan Rijsbergen, mengingat kedua pemain tersebut kerap diturunkan. Ricardo Salampessy yang kembali dipanggil berpeluang menempati bek kanan. Sedangkan posisi M Ilham akan diserahkan kepada M Ridwa.
Keinginan Rijsbergen untuk memperagakan permainan ofensif terbantu dengan hadirnya Boaz Solossa di pertandingan ini. Striker asal Persipura Jayapura itu sudah mengikuti latihan bersama tim malam ini.
Dengan hadirnya Boaz, maka Rijsbergen bisa menduetkan pemain tersebut dengan Cristian Gonzales di lini depan. Sementara Bambang Pamungkas yang kembali dipercaya menyandang ban kapten akan berada di belakang kedua pemain itu.
Kehadiran kembali M Nasuha usai menjalani sanksi akumulasi kartu bisa memperkuat sektor kiri timnas senior. Rijsbergen tentunya akan menginstruksikan pemain agar mewaspadai umpan lambung dan eksekusi bola mati yang diperagakan Bahrain.
Bahrain
Peter Taylor berusaha maksimal mempersiapkan diri menghadapi dua laga perdana mereka di Grup E. Hasil imbang tanpa gol melawan Qatar membuat Taylor mendapatkan kelemahan yang akan dieleminir ketika melawan Indonesia.
Hal itu disebabkan Taylor tidak mempunyai waktu yang banyak untuk menangani Bahrain, mengingat ia belum lama dikontrak sebagai pelatih negeri jazirah Arab itu. Taylor pun pernah mengaku baru mengetahui persepakbolaan Bahrain dari dunia maya.
Taylor lebih fokus membenahi masalah teknis tim besutannya. Ia tidak terkendala dengan absennya para pemain. Permasalahan yang didapat dari duel melawan Qatar adalah mandulnya barisan depan, mengingat Bahrain banyak mendapatkan peluang untuk mencetak gol.
Bahrain dalam motivasi tinggi setelah mereka dua kali nyaris tampil di putaran final Piala Dunia. Terakhir, Bahrain disingkirkan Selandia Baru, sehingga gagal mentas di Afrika Selatan 2010.
PREVIEW Indonesia Harus Bermain Agresif
Sabtu, 30 November 2013
--Salam Kekalahan 3-0 dari Iran memaksa Indonesia harus bermain agresif untuk meraih kemenangan guna menjaga peluang lolos ke putaran empat Pra Piala Dunia 2014 zona Asia.
Saat melawan Iran, pelatih Wim Rijsbergen menerapkan strategi bertahan untuk mencuri angka di kandang lawan. Namun kali ini, permainan agresif diperlukan guna meraih hasil maksimal di kandang sendiri.
Hanya saja, Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah justru mengalami kendala dalam hal persiapan menjelang laga ini. Tim Garuda baru mendarat di Jakarta, Minggu (4/9) malam WIB. Praktis Indonesia hanya punya waktu istirahat satu hari.
Dukungan puluhan ribu suporter yang berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta di pertandingan nanti akan menjadi obat mujarab dalam membangkitkan motivasi pemain mengatasi kelelahan mereka.
Di lain sisi, kondisi Bahrain sedikit lebih diuntungkan. Tim besutan Peter Taylor itu tiba di Jakarta satu hari lebih awal dibandingkan Indonesia. Di saat pemain Indonesia masih berada di atas pesawat, pasukan Bahrain sudah menggelar latihan.
Taylor pun mengaku sudah mengantungi kelemahan yang dimiliki timnas senior, dan akan menerapkannya di atas lapangan pada pertandingan nanti. Taylor sendiri sudah melihat langsung permainan Indonesia ketika beruji coba melawan Yordania.
Bahrain pun tak mau kehilangan angka dalam laganya melawan Indonesia. Hasil imbang tanpa gol ketika menjamu Qatar menjadi kerugian bagi tim Annabi. Kekalahan bisa membuat mereka di dasar klasemen Grup E.
Saat melawan Iran, pelatih Wim Rijsbergen menerapkan strategi bertahan untuk mencuri angka di kandang lawan. Namun kali ini, permainan agresif diperlukan guna meraih hasil maksimal di kandang sendiri.
Hanya saja, Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah justru mengalami kendala dalam hal persiapan menjelang laga ini. Tim Garuda baru mendarat di Jakarta, Minggu (4/9) malam WIB. Praktis Indonesia hanya punya waktu istirahat satu hari.
Dukungan puluhan ribu suporter yang berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta di pertandingan nanti akan menjadi obat mujarab dalam membangkitkan motivasi pemain mengatasi kelelahan mereka.
Di lain sisi, kondisi Bahrain sedikit lebih diuntungkan. Tim besutan Peter Taylor itu tiba di Jakarta satu hari lebih awal dibandingkan Indonesia. Di saat pemain Indonesia masih berada di atas pesawat, pasukan Bahrain sudah menggelar latihan.
Taylor pun mengaku sudah mengantungi kelemahan yang dimiliki timnas senior, dan akan menerapkannya di atas lapangan pada pertandingan nanti. Taylor sendiri sudah melihat langsung permainan Indonesia ketika beruji coba melawan Yordania.
Bahrain pun tak mau kehilangan angka dalam laganya melawan Indonesia. Hasil imbang tanpa gol ketika menjamu Qatar menjadi kerugian bagi tim Annabi. Kekalahan bisa membuat mereka di dasar klasemen Grup E.
"Kami sudah mendapatkan kelemahan Indonesia, dan akan diterapkan dalam pertandingan nanti." Peter Taylor, pelatih Bahrain |
"Kami harus bermain maksimal di kandang sendiri untuk meraih kemenangan." Wim Rijsbergen, pelatih Indonesia |
KONDISI TIM |
Indonesia
Wim Rijsbergen menghadapi masalah baru menjelang pertandingan ini. Rijsbergen tidak bisa menurunkan dua pemain akibat akumulasi kartu kuning, yakni M Ilham dan Zulkifli Syukur. Ironisnya, kedua pemain itu menempati sektor kanan tim Merah Putih.
Perombakan komposisi pemain terpaksa dilakukan Rijsbergen, mengingat kedua pemain tersebut kerap diturunkan. Ricardo Salampessy yang kembali dipanggil berpeluang menempati bek kanan. Sedangkan posisi M Ilham akan diserahkan kepada M Ridwa.
Keinginan Rijsbergen untuk memperagakan permainan ofensif terbantu dengan hadirnya Boaz Solossa di pertandingan ini. Striker asal Persipura Jayapura itu sudah mengikuti latihan bersama tim malam ini.
Dengan hadirnya Boaz, maka Rijsbergen bisa menduetkan pemain tersebut dengan Cristian Gonzales di lini depan. Sementara Bambang Pamungkas yang kembali dipercaya menyandang ban kapten akan berada di belakang kedua pemain itu.
Kehadiran kembali M Nasuha usai menjalani sanksi akumulasi kartu bisa memperkuat sektor kiri timnas senior. Rijsbergen tentunya akan menginstruksikan pemain agar mewaspadai umpan lambung dan eksekusi bola mati yang diperagakan Bahrain.
Bahrain
Peter Taylor berusaha maksimal mempersiapkan diri menghadapi dua laga perdana mereka di Grup E. Hasil imbang tanpa gol melawan Qatar membuat Taylor mendapatkan kelemahan yang akan dieleminir ketika melawan Indonesia.
Hal itu disebabkan Taylor tidak mempunyai waktu yang banyak untuk menangani Bahrain, mengingat ia belum lama dikontrak sebagai pelatih negeri jazirah Arab itu. Taylor pun pernah mengaku baru mengetahui persepakbolaan Bahrain dari dunia maya.
Taylor lebih fokus membenahi masalah teknis tim besutannya. Ia tidak terkendala dengan absennya para pemain. Permasalahan yang didapat dari duel melawan Qatar adalah mandulnya barisan depan, mengingat Bahrain banyak mendapatkan peluang untuk mencetak gol.
Bahrain dalam motivasi tinggi setelah mereka dua kali nyaris tampil di putaran final Piala Dunia. Terakhir, Bahrain disingkirkan Selandia Baru, sehingga gagal mentas di Afrika Selatan 2010.
PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN |
Indonesia (4-3-1-2) Boaz Solossa - Cristian Gonzales Bambang Pamungkas Firman Utina - Ahmad Bustomi - M Ridwan M Nasuha - Hamka Hamzah – M Roby - Ricardo Salampessy Markus Haris Maulana Bahrain (4-4-2) Ismaeel Abdullatif - Husain Ali Salman Isa - Hamad Rakea - Hussai Ali Baba - Saleh Abdulhameed Mohammed Hussain – Abdulla Al Marzooqi - Mahmood Abdulrahman – Raseed Al Hooti Sayed Mohammed Jaffar |
Sumber:goal.com
Related Posts : agresif,
bermain,
harus,
indonesia,
preview
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar